MY WIDGET


Sabtu, 13 April 2013

Kelompok VII
1. SAPERIAH
2. MADIRAH SRI ANDINI




Pria Serbia Ngamuk, 13 Orang Dibunuh

TEMPO.CO, Beograd - Sebanyak 13 orang tewas di Serbia setelah seorang pria mengamuk menghabisi nyawa para korban di sebuah desa di dekat Beograd. Demikian laporan media setempat, Senin, 8 April 2013.
Para korban terdiri dari enam laki-laki, enam perempuan, dan seorang bayi laki-laki berusia dua tahun. Mereka dibunuh sebelum pelaku mencoba bunuh diri bersama istrinya. Kedua pasangan itu, kini, dalam keadaan kritis.
Kepolisian mengindentifikasi pelaku bernama Ljubisa Bogdanovic, berusia 60 tahun, seorang veteran perang. Menurut laporan, para korban merupakan keluarga dekat dan tetangga pelaku, berikut ibu dan putranya.
Insiden penembakan berlangsung di beberapa rumah di Velika Ivanca, sekitar 50 kilometer sebelah tenggara ibu kota negara pada pukul 05.00 subuh waktu setempat (03.00 GMT).
Warga setempat yang menyaksikan kejadian mengatakan pelaku menenteng senjata tangan (pistol) kaliber 9 mm. Dia menembak mati putranya sebelum meninggalkan rumah, setelah itu membedil tetangganya yang sebagian masih terlelap tidur.
"Dia mengetuk pintu, saat mereka (para korban) membukanya pelaku langsung menembaknya," kata warga desa Radovan Radosavljevic sebagaimana dikatakan kepada Associated Press.
"Dia tetangga yang baik, tak satu pun menolak untuk membukakan pintu untuknya. Saya tak mengerti apa yang terjadi," kata polisi.
Kepala Kepolisian Serbia, Milorad Veljovic, yang berada di tempat kejadian perkara, mengatakan kepada RTS bahwa pelaku berasal dari keluarga yang rukun dan tidak memiliki catatan kriminal. "Kami semua tertegun," kata Veljovic.
Tersangka dilaporkan menganggur sejak tahun lalu. Sebagai tentara Serbia, dia terlibat perang melawan Kroasia pada 1991. Motif pembunuhan tersebut hingga kini belum jelas. Serangan mematikan ini mirip dengan kejadian pada 2007 yang dilakukan oleh seorang pria berusia 39 tahun. Dia menembak mati sembilan orang dan melukai dua lainnya di sebuah desa di sebelah timur negara.


Hasil Analisis
1.      Bagian Wacana yang Dominan
Pria mantan Tentara Serbia, Ljubisa Bogdanovic, diberitakan melakukan penembakan tanpa diketahui secara pasti apa penyebabnya. Yang jelas, ada laporan bahwa dia menganggur setahun yang lalu. Selain itu, polisi mengatakan bahwa pelaku tersebut bersal dari keluarga yang baik dan rukun, serta tidak memiliki catatan kriminal.
2.      Bagian Wacana yang Terpinggirkan
Dalam wacana berita tersebut, tidak ada disebutkan secara pasti tentang mengapa dia bisa melakukan penembakan yang menewaskan 13 orang. Pihak keluarga pun tidak ada yang angkat bicara, siapa tahu dia mempunyai masalah, selain karena menganggur, mungkin masalah keluarga, atau masalah lainnya. Selain itu, polisi juga tidak ada yang mengatakan keburukan mantan Tentara Serbia itu dan tidak menceritakan mengenai istrinya yang mencoba bunuh diri bersamanya. Polisi hanya menyebutkan bahwa pelaku adalah orang yang baik.  
3.      Pembatasan Wacana Berita
Wacana tersebut dibatasi pada ketidakpastian mengenai penyebab penembakan itu, dan dalam wacana itu hanya menyebutkan kebaikan si pelaku tanpa menyebutkan keburukannya. Hal itu mungkin dikarenakan adanya kepentingan tertentu agar Tentara Serbia tetap baik di mata masyarakat, meskipun baru saja terjadi kasus penembakan yang menyebabkan kematian.
4.      Efek Wacana Berita setelah Dimunculkan
Berita tersebut menyebabkan masyarakat hanya menerima berita apa adanya, tanpa memikirkan hal atau penyebab lainnya. Masyarakat hanya menganggap bahwa kasus itu terjadi tanpa adanya penyebab yang pasti. Pikiran mereka dibatasai karena adanya wacana berupa pernyataan polisi bahwa pelaku adalah orang yang baik dan tidak mempunyai catatan kriminal. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar