MY WIDGET


Sabtu, 20 April 2013


KELOMPOK VII
1. SAPERIAH
2. MADIRAH SRI ANDINI



1.      PENGERTIAN IDEOLOGI
Ideologi berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideologi secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Raymond Wiliam mengklasifikasikan penggunaan ideologi dalam tiga ranah. Pertama, sebuah system kepercayaan yang dimiliki oleh kelompok atau kelas tertentu. Definisi ini terutama dipakai oleh kalangan psikologi. Kedua, sebuah system kepercayaan yang dibuat—ide palsu atau kesadaran palsu—yang bisa dilawankan dengan pengetahuan ilmiah. Ketiga, proses umum produksi makna dan ide. Ideologi di sini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan produksi makna.

2.      FUNGSI IDEOLOGI
Soerjanto Poespowardojo mengemukakan fungsi ideologi sebagai berikut.
1.         Memberikan pengetahuan menjadi landasan untuk memahami dan menafsirkan kejadian dalam keadaan alam sekitarnya.
2.        Membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan masyarakat.
3.         Memberikan norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang.
4.         Memberikan bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya.
5.         Memberikan kemampuan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
6.         Memberikan pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya.
Kesimpulan yang bisa ditarik adalah sekalipun pengertian ideologi bervariasi, tetapi jika dicermati sesungguhnya terkandung inti-inti kesamaan. Kesamaan-kesamaannya, yakni ideologi adalah prinsip, dasar, arah, dan tujuan dalam kehidupan. Ideologi berfungsi mendasari kehidupan masyarakat sehingga mampu menjadi landasan, pedoman, dan bekal serta jalan bagi suatu kelompok, masyarakat, bangsa, dan negara.

3. JENIS IDEOLOGI
Ada beberapa jenis ideologi yang terdapat di dunia saat ini, yaitu sebagai berikut.
1. Liberalisme
Ideologi ini mengajarkan kebebasan yang mutlak bagi setiap individu. Kebebasan ini didasarkan keyakinan bahwa semua manusia pada dasarnya adalah baik. Schapiro menjelaskan serangkaian prinsip dari Liberalisme yaitu: (1) keyakinan mengenai pentingnya kemerdekaan untuk mencapai setiap tujuan yang diharapkan; (2) semua manusia memiliki hak-hak yang sama di depan hukum yang dimaksudkan bagi kemerdekaan sipil; (3) tujuan utama dari setiap pemerintahan adalah mempertahankan kebebasan, persamaan, dan keaman dari semua warga negara; (4) adanya kebebasan berpikir dan berekspresi; (5) liberalisme yakin akan adanya kebenaran yang objektif, bisa ditemukan melalui kegiatan berpikir menurut metode riset, eksperimen, dan verifikasi; (6) agama merupakan hal yang harus ditoleransi; (7) liberalisme berpandangan dinamis mengenai dunia, dan; (8) kaum liberal adalah mereka yang idealis (hendak mencapai tujuan) melalui praktik-praktik yang dipertimbangkan.
2. Konservatisme
Ideologi ini mengajarkan tentang manusia yang harus memelihara kondisi yang sudah ada serta menciptakan keadilan.
3. Komunisme
Ideologi ini mengajarkan bahwa semua manusia adalah sama dan tidak ada hak pribadi karena semua faktor ekonomi dan produksi dikuasai negara.
4. Marxisme
Ideologi ini mengajarkan dasar-dasar komunisme.
5. Feminisme
Ideologi ini mengajarkan untuk menciptakan persamaan hak antara pria dan wanita dengan cara pemerataan dan kesetaraan gender.
6. Sosialisme
Ideologi ini mengajarkan bahwa manusia harus saling membantu karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.

7. Fasisme
Ideologi ini mengajarkan bahwa peran negara adalah mutlak karena negara diyakini sangat diperlukan dalam upaya menciptakan tatanan kehidupan dalam masyarakat.
8. Kapitalisme
Ideologi ini mengajarkan bahwa individu berhak untuk mendapatkan hak dalam bidang perekonomian. Negara tidak boleh terlibat dalam semua aktivitas perekonomian yang dilakukan individu.
Kapitalisme terdiri atas 3 varian, yaitu Kapitalisme Pedagang, Kapitalisme Produksi, dan Kapitalisme Finansial.
(a)      Kapitalisme Pedagang (Merchant Capitalism) termasuk jenis kapitalisme yang paling tua. Kapitalis (pelaku permodalan) menginvestasikan hartanya untuk mencari barang yang langka dan memiliki keuntungan jika diperdagangkan. Investasi tidak harus berupa uang, melainkan dapat termasuk kendaraan, barang kebutuhan primer, barang berharga, dan sejenisnya. Kapitalisme Pedagang menuntut pembukaan pasar yang nantinya akan dilakukan monopoli atasnya.
(b)   Kapitalisme Produksi (Production Capitalism) dilakukan oleh Kapitalis yang memiliki alat dan cara produksi. Bentuk yang paling dikenal adalah “pabrik.” Pabrik digunakan untuk memproduksi barang tertentu, untuk kemudian dipasarkan. Untuk memproduksi barang, pemilik pabrik membutuhkan pekerja (labor). Labor ini sekaligus juga konsumen dari barang yang mereka produksi. Barang yang dihasilkan ditukar dengan uang di pasar (market). Keuntungan dari penjualan digunakan Kapitalis untuk diinvestasikan ke dalam pabriknya, ataupun pada kegiatan lain. Uang, cara produksi, alat produksi, pasar, profit, dan uang, adalah konsep-konsep kunci untuk menganalisis Kapitalisme Produksi ini.
(c)     Kapitalisme Keuangan (Financial Capitalism) merupakan bentuk terbaru dari Kapitalisme. Dalam Kapitalisme Keuangan, modal diinvestasikan bukan ke dalam bentuk barang, tenaga kerja, atau pabrik. Uang diinvestasikan ke dalam sellisih uang. Komoditas produksi Kapitalisme Keuangan adalah saham dan nilai tukar uang (valuta). Pasar dalam kegiatan Kapitalisme Keuangan adalah “bursa efek.” Kapitalisme Keuangan inilah yang kerap menciptakan devaluasi (penurunan) nilai mata uang dunia.
9. Demokrasi
Ideologi ini mnegajarkan bahwa kedaulatan sepenuhnya ada di tangan rakyat.
10. Neoliberalisme
Ideologi ini mengajarkan untuk menciptakan kembali kebebasan individu yang dikatikan dengan terjadinya pasar bebas di dunia internasional.
Ideologi terbagi menjadi dua, yaitu ideologi terbuka dan ideologi tertutup.
Ciri-ciri ideologi terbuka dan ideologi tertutup adalah :
Ideologi Terbuka
1. Merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat.
2. Berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari dalam masyarakat sendiri.
3. Hasil musyawarah dan konsensus masyarakat.
4. Bersifat dinamis dan reformis.
5. Ciri khas ideologi terbuka adalah cita-cita dasar yang ingin diwujudkan
masyarakat bukan berasal dar luar masyarakat atau dipaksakan dari elit
penguasa tertentu.
6. Terbuka kepada perubahan-perubahan yang datang dari luar, tetapi memiliki  
kebebasan dan integritas untuk menentukan manakah nilai-nilai dari luar yang
mempengaruhi dan mengubah nilai-nilai dasar yang selama ini sudah ada dan
manakah yang tidak boleh berubah.
Ideologi Tertutup
1. Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat.
2. Bukan berupa nilai dan cita-cita.
3. Kepercayaan dan kesetiaan ideologis yang kaku.
4. Terdiri atas tuntutan konkret dan operasional yang diajukan secara
    mutlak.

4.      KETERKAITAN IDEOLOGI DAN ANALISIS WACANA KRITIS (AWK)
Ideologi juga konsep yang sentral dalam analisis wacana yang bersifat kritis. Hal ini karena teks, percakapan, dan lainnya adalah bentuk dari praktik ideologi atau pencerminan dari ideologi tertentu. Salah satu strategi utamanya dengan membuat kesadaran kepada khalayak bahwa dominasi itu diterima secara taken for granted. Wacana dalam pendekatan semacam ini dipandang sebagai medium melalui mana kelompok yang dominan mempersuasi yang mengkomunikasikan kepada khalayak produksi kekuasaan dan dominasi yang mereka miliki, sehingga tampak absah dan benar.
Ideologi, meskipun bersifat sosial, digunakan secara internal di antara anggota kelompok atau komunitas. Oleh karena itu, ideologi tidak hanya menggunakan fungsi kordinatif dan kohesi, tetapi juga membentuk identitas diri kelompok, membedakan dengan kelompok lain. Ideologi ini bersifat umum, abstrak, dan nilai yang terbagi antara anggota kelompok menyediakan dasar bagaimana masalah harus dilihat. Dengan pandangan semacam ini, wacana lalu tidak dipahami sebagai sesuatu yang netral dan berlangsung secara alamiah karena dalam setiap wacana selalu terkandung ideologi untuk mendominasi dan berebut pengaruh. Oleh karena itu, analisis wacana tidak bisa menempatkan bahasa secara tertutup, tetapi harus melihat konteks bagaimana ideologi dari kelompok yang ada tersebut berperan dalam memebentuk dalam wacana. Misalnya, dalam teks berita dapat dianalisis apakah teks yang muncul tersebut pencerminan dari ideologi seseorang, apakah dia feminis, antifeminis, kapitalis, sosialis, dan sebagainya.

5.      PEMBACAAN TEKS
                         Dalam konsepsi Marx, ideologi adalah sebentuk kesadaran palsu. Kesadaran seseorang, siapa mereka, dan bagaimana mereka menghubungkan dirinya dengan masyarakat dibentuk dan diprodulsi oleh masyarakat, tidak oleh biologi yang alamiah. Menurut Hall, ada 3 bentuk pembacaan/hubungan antara penulis dan pembaca dan bagaimana pesan itu dibaca di antara keduanya. Pertama, posisi pembacaan dominan (posisi ini terjadi ketika penulis menggunakan kode-kode yang bisa diterima umum. Kedua, pembacaan yang dinegoisasikan (posisi ini tidak ada pembacaan dominan. Ketiga, pembacaan aposisi (merupakan kebalikan dari posisi pertama).

6.      INTERPELASI
                         Konsep interpelasi adalah konep yang penting dalam komunikasi. Menurut John Fiske, pada dasarnya menyapa seseorang, dan dalam penyapaan atau penyebutan itu selalu terkandung usaha menempatkan seseorang dalam posisi dan hubungan sosial tertentu. Interpelasi ini bukan hanya pada pembicaraan interpersonal, tetapi juga terjadi dalam isi media. Media juga berisi tentang interpelasi, kita mengadopsi posisi sosial tertentu atau hubungan sosial tertentu di mana posisi seseorang ditentukan.

7.      HEGEMONI
            Konsep hegemoni dipopulerkan oleh Antonio Gramsci, ahli filsafat politik terkemuka Italia. Dia berpendapat bahwa kekuatan dan dominasi kapitalis tidak hanya melalui dimensi material dari sarana ekonomi dan relasi produksi, tetapi juga kekuatan (force) dan hegemoni. Hegemoni menekankan pada bentuk ekspresi, cara penerapan, mekanisme yang dijalankan untuk mempertahankan, dan mengembangkan diri melalui kepatuhan para korbannya, sehingga upaya itu berhasil mempengaruhi dan membentuk alam pikiran mereka.

Daftar Pustaka
Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: PT LKIS Printing Cemerlang.

http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi. Diakses pada 19 April 2013.





Sabtu, 13 April 2013

Kelompok VII
1. SAPERIAH
2. MADIRAH SRI ANDINI




Pria Serbia Ngamuk, 13 Orang Dibunuh

TEMPO.CO, Beograd - Sebanyak 13 orang tewas di Serbia setelah seorang pria mengamuk menghabisi nyawa para korban di sebuah desa di dekat Beograd. Demikian laporan media setempat, Senin, 8 April 2013.
Para korban terdiri dari enam laki-laki, enam perempuan, dan seorang bayi laki-laki berusia dua tahun. Mereka dibunuh sebelum pelaku mencoba bunuh diri bersama istrinya. Kedua pasangan itu, kini, dalam keadaan kritis.
Kepolisian mengindentifikasi pelaku bernama Ljubisa Bogdanovic, berusia 60 tahun, seorang veteran perang. Menurut laporan, para korban merupakan keluarga dekat dan tetangga pelaku, berikut ibu dan putranya.
Insiden penembakan berlangsung di beberapa rumah di Velika Ivanca, sekitar 50 kilometer sebelah tenggara ibu kota negara pada pukul 05.00 subuh waktu setempat (03.00 GMT).
Warga setempat yang menyaksikan kejadian mengatakan pelaku menenteng senjata tangan (pistol) kaliber 9 mm. Dia menembak mati putranya sebelum meninggalkan rumah, setelah itu membedil tetangganya yang sebagian masih terlelap tidur.
"Dia mengetuk pintu, saat mereka (para korban) membukanya pelaku langsung menembaknya," kata warga desa Radovan Radosavljevic sebagaimana dikatakan kepada Associated Press.
"Dia tetangga yang baik, tak satu pun menolak untuk membukakan pintu untuknya. Saya tak mengerti apa yang terjadi," kata polisi.
Kepala Kepolisian Serbia, Milorad Veljovic, yang berada di tempat kejadian perkara, mengatakan kepada RTS bahwa pelaku berasal dari keluarga yang rukun dan tidak memiliki catatan kriminal. "Kami semua tertegun," kata Veljovic.
Tersangka dilaporkan menganggur sejak tahun lalu. Sebagai tentara Serbia, dia terlibat perang melawan Kroasia pada 1991. Motif pembunuhan tersebut hingga kini belum jelas. Serangan mematikan ini mirip dengan kejadian pada 2007 yang dilakukan oleh seorang pria berusia 39 tahun. Dia menembak mati sembilan orang dan melukai dua lainnya di sebuah desa di sebelah timur negara.


Hasil Analisis
1.      Bagian Wacana yang Dominan
Pria mantan Tentara Serbia, Ljubisa Bogdanovic, diberitakan melakukan penembakan tanpa diketahui secara pasti apa penyebabnya. Yang jelas, ada laporan bahwa dia menganggur setahun yang lalu. Selain itu, polisi mengatakan bahwa pelaku tersebut bersal dari keluarga yang baik dan rukun, serta tidak memiliki catatan kriminal.
2.      Bagian Wacana yang Terpinggirkan
Dalam wacana berita tersebut, tidak ada disebutkan secara pasti tentang mengapa dia bisa melakukan penembakan yang menewaskan 13 orang. Pihak keluarga pun tidak ada yang angkat bicara, siapa tahu dia mempunyai masalah, selain karena menganggur, mungkin masalah keluarga, atau masalah lainnya. Selain itu, polisi juga tidak ada yang mengatakan keburukan mantan Tentara Serbia itu dan tidak menceritakan mengenai istrinya yang mencoba bunuh diri bersamanya. Polisi hanya menyebutkan bahwa pelaku adalah orang yang baik.  
3.      Pembatasan Wacana Berita
Wacana tersebut dibatasi pada ketidakpastian mengenai penyebab penembakan itu, dan dalam wacana itu hanya menyebutkan kebaikan si pelaku tanpa menyebutkan keburukannya. Hal itu mungkin dikarenakan adanya kepentingan tertentu agar Tentara Serbia tetap baik di mata masyarakat, meskipun baru saja terjadi kasus penembakan yang menyebabkan kematian.
4.      Efek Wacana Berita setelah Dimunculkan
Berita tersebut menyebabkan masyarakat hanya menerima berita apa adanya, tanpa memikirkan hal atau penyebab lainnya. Masyarakat hanya menganggap bahwa kasus itu terjadi tanpa adanya penyebab yang pasti. Pikiran mereka dibatasai karena adanya wacana berupa pernyataan polisi bahwa pelaku adalah orang yang baik dan tidak mempunyai catatan kriminal. 

Selasa, 26 Maret 2013


Kelompok VII
1.      Saperiah                     NIM A1B110243
2.      Madirah Sri Andini  NIM A1B109251


Film Kartun “Upin & Ipin” Episode Awal Puasa 


Kawan-kawan ndak dengar tak? Ya…ya…ya…Kita ni pada hari pertama orang puase…

Upin                : Ai, Kak Ros sarapan tak ade kah?
Kak Ros          : Hari ini kan puase, mana ada sarapan.
Ipin                  : Abis tu tak boleh makenkah?
Kak Ros          : Iyelah, tunggulah dulu waktu berbuka.
Upin                : Tak apelah, kita pergi main sajalah.
Kak Ros          : Jangan main di tengah panes kau!
Upin dan Ipin  : Taulah Kak, hmmmmmmm….

Mereka bermain bersama teman-temannya.
Upin dan Ipin  : Yeyeyeye… menang-menaaaang….
Memei             : Tu lah Raju, karena kamu kita kalah.
Raju                 : Mane ade, kamulah berat sangat.
Upin                : Oh, penatnye!
Raju                 : Ah, coba orang menang, mari saya belanja barang minum!
Upin dan Ipin  : Baiklah.
Memei             : Eh, kamu berdua kan puase?
Upin dan Ipin  : Puase… puase….
Raju                 : Ah, tak apelah… orang tak tahu.
Ipin                  : Betul…betul.
Memei             : Tak boleh, Tuhan tau lo? Tak boleh main-main.
Ipin                  : Ah, banyak betul.
Raju                 : Ya, Memei betul. Kita semua baliklah!
Upin                : Jangan lupe besok main lagi.
Memei             : Oke.
Sesampainya di rumah.
Upin                : Kak Ros, tak boleh makenkah?
Kak Ros          : Belum, lama lagi.
Upin                : Abis tu Kak, dah laper nih?
Ipin                  :  Haus….
Kak Ros          : Haaaa, Aka ada buku baru, ada di atas meja tu.
Upin dan Ipin  : Buku baru?

Upin dan Ipin membuka buku baru yang dibelikan Kak Ros.
Upin dan Ipin  : Sedaaaapnye ayam guring.
Upin                : Aku tak dulu.
Ipin                  : Ih, mane ade….  J U S… Jus Orange aku punye…aku punye.
Upin                : Eh, ape tuh? Aku tak tengok.
Ipin                  : Wah, Upin…Upin… ini aku punye.
Upin                : Mana ade, aku dapat duluan.
Kak Ros          :Upin…..Ipin… jangan gaduh.

Ros dari dapur menuju tempat Upin dan Ipin.
Kak Ros          : Ai, pada tidur dah, tadi bising. Amat segitunye.

Lama tak nunggu waktu berbuka, sampai tertidur. Betul… betul…. 


Analisis Implikatur Film Kartun “Upin & Ipin” Episode Awal Puasa 

Implikatur adalah ujaran yang menyiratkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya diucapkan. Implikatur terbagi dua, yaitu implikatur percakapan dan implikatur konvensional. Implikatur konvensional adalah implikatur yang ditentukan oleh arti konvensional kata-kata yang dipakai. Maksudnya adalah pengertian yang bersifat umum, semua orang pada umumnya sudah mengetahui tentang maksud atau pengertian suatu hal tertentu. Sedangkan implikatur percakapan merupakan implikatur yang dihasilkan karena tuntutan dari suatu konteks pembicaraan tertentu. Implikatur percakapan ini memiliki makna dan pengertian yang lebih bervariasi.
Implikatur yang terdapat pada film kartun “Upin & Ipin” tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Upin                : Ai, Ka Ros sarapan tak ade kah?
Kak Ros          : Hari ini kan puase, mana ada sarapan.
          Percakapan di atas mempunyai implikatur percakapan, yakni pada percakapan Upin yang bermakna ‘Upin ingin meminta makanan pada kakaknya’. Kak Ros bukan tidak memahami implikatur tersebut, tetapi ia ingin agar adiknya belajar puasa.

2.      Upin                : Oh, penatnye!
Raju                 : Ah, coba orang menang, mari saya belanja barang minum.
Percakapan di atas mempunyai implikatur percakapan, yakni pada percakapan Upin yang bermakna ‘Upin mengajak teman-temannya untuk beristirahat’. Akan tetapi, Raju tidak hanya memahami maksud Upin, ia malah lebih dari itu, Raju malah mengajak minum/buka puasa.
           
3.      Upin                : Kak Ros, tak boleh makenkah?
Kak Ros          : Belum, lama lagi.
Percakapan di atas mempunyai implikatur percakapan, yakni pada percakapan Upin yang bermakna ‘Upin dan Ipin ingin makan karena mereka sudah kelelahan setelah bermain’ atau juga bermakna ‘Upin menanyakan apakah waktu berbuka sudah dekat atau sudah tiba’.

4.      Ipin                  :  Haus….
Kak Ros          : Haaa, Aka ada buku baru, ada di atas meja tu.
Percakapan di atas mempunyai implikatur percakapan, yakni pada percakapan Ipin yang bermakna ‘Ipin ingin minum’. Kak Ros memahami maksud tuturan Ipin, tetapi ia mengalihkan perhatian adiknya agar tidak memikirkan minum lagi.

Film kartun di atas tidak memiliki implikatur konvensional, film tersebut hanya mengandung implikatur percakapan.






Selasa, 19 Maret 2013


KELOMPOK VII
1. SAPERIAH   NIM A1B110243
2. MADIRAH SRI ANDINI     NIM A1B109251


Berita di Yahoo
Di Jawa Tengah, PKS Ingin Mengulang Sukses

TEMPO.COM, Semarang  
(1) Partai Keadilan Sejahtera menargetkan bisa memenangkan pasangan calon gubernur/wakil gubernur yang diusung dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah, Hadi Prabowo-Don Murdono. (2) Partai ini ingin mengulang sukses kemenangan sebelumnya di pilgub Jawa Barat dan Sumatera Utara.
(3) Presiden PKS, Anis Matta, membeberkan adanya strategi yang berbeda untuk menghadapi pemilihan gubernur Jawa Tengah di banding di Jawa Barat dan Sumatera Utara. (4)  "PKS perlu merubah strategi yang jitu agar bisa memenangkan Hadi-Don," kata Anis Matta di Semarang, Sabtu malam (16 Maret 2013).
(5) Bekas Wakil Ketua DPR ini menyatakan PKS akan merubah permainan politik dari dangerous game, permainan berbahaya, menjadi funny game permainan yang lucu dan menyenangkan. (6) Selama ini, kata Anis, dalam pertarungan politik yang mengemuka selalu membahayakan, seperti penggunaan black compaign (kampanye hitam), politisasi hukum hingga pembunuhan karakter. (7)  "Kita meninggalkan seperti ini. (8) Pilgub Jawa Tengah itu permainan orang dewasa yang lucu," kata Anis.
(9) Langkah PKS menghindari permainan kampanye hitam memang bisa dimaklumi. (10) Sebab, dalam catatan Tempo, pasangan Hadi-Don memang juga kontroversial. (11) Hadi pernah dimintai keterangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam beberapa kasus dugaan korupsi, seperti proyek pengadaan mobil kebakaran, dugaan suap APBD Kota Semarang dan lain-lain.
(12) Sedangkan Don Murdono adalah saudara dari Hendy Boedoro, bekas Bupati Kendal yang dihukum karena kasus korupsi sekaligus kakak dari Mantan Ketua PDIP Jateng dan Ketua DPRD (non aktif) Jawa Tengah, Murdoko, yang kini mendekam di LP Cipinang karena terjerat kasus korupsi APBD Kendal.
(13) Di Pilgub Jateng, PKS berkoalisi dengan PKB, PPP, Partai Gerindra, Hanura dan PKNU. (14) Enam partai ini memutuskan mengusung Hadi-Don beberapa jam sebelum pendaftaran calon gubernur di tutup KPUD. (15) Padahal, Hadi dan Don sebelumnya daftar penjaringan di PDIP. PDIP memilih Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko.
(16) Anis menilai konfigurasinya pasangan calon yang diusung PKS ini juga lucu, yakni Hadi merupakan birokrat (Sekda Provinsi Jawa Tengah) berpasangan dengan Don Murdono (Politisi PDIP yang diusung partai lain). (17)  "Di dunia sepakbola, pasangan ini mirip transfer pemain. (18) Ini membuat permainan yang seru tapi tidak berbahaya," kata Anis.
(19) Anis juga mengibaratkan pilgub Jateng seperti minuman soda yang berbeda dengan minuman beralkohol. (20) Sama-sama menyenangkan tapi alkohol berbahaya sedangkan soda tidak. (21) Anis menyatakan, pilgub Jateng menjadi alat ukur elektabilitas dan aksetabilitas partai. (22) "Pilkada menjadi alat uji apakah pembinaan yang dilakukan bisa bekerja maksimal atau tidak," kata Anis.



Analisis Kohesi dan Koherensi
pada Wacana Berita “Di Jawa Tengah, PKS Ingin Mengulang Sukses”

1.      Kohesi
Kohesi adalah hubungan antarbagian dalam teks yang ditandai penggunaan unsur bahasa. Piranti kohesi yang terdapat pada wacana berita “Di Jawa Tengah, PKS Ingin Mengulang Sukses” adalah sebagai berikut.
a.       Piranti kohesi pengulangan dengan bentuk lain
Piranti kohesi pengulangan dengan bentuk lain terjadi apabila sebuah kata diulang dengan konstruksi atau bentuk kata lain yang masih mempunyai bentuk dasar yang sama. Piranti ini terdapat pada kalimat berikut.
(1) Partai Keadilan Sejahtera menargetkan bisa memenangkan pasangan calon gubernur/wakil gubernur yang diusung dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah, Hadi Prabowo-Don Murdono. (2) Partai ini ingin mengulang sukses kemenangan sebelumnya di pilgub Jawa Barat dan Sumatera Utara.

b.      Piranti pengulangan dengan penggantian
Pengulangan suatu bentuk dapat dilakukan dengan mengganti bentuk lain seperti dengan kata ganti. Pengulangan dengan bentuk lain ini terdapat pada kalimat berikut.
(3) Presiden PKS, Anis Matta, membeberkan adanya strategi yang berbeda untuk menghadapi pemilihan gubernur Jawa Tengah di banding di Jawa Barat dan Sumatera Utara. (4)  "PKS perlu merubah strategi yang jitu agar bisa memenangkan Hadi-Don," kata Anis Matta di Semarang, Sabtu malam (16 Maret 2013). (5) Bekas Wakil Ketua DPR ini menyatakan PKS akan merubah permainan politik dari dangerous game, permainan berbahaya, menjadi funny game, permainan yang lucu dan menyenangkan.
Selain itu, juga terdapat pada kalimat berikut.
 (13) Di Pilgub Jateng, PKS berkoalisi dengan PKB, PPP, Partai Gerindra, Hanura dan PKNU. (14) Enam partai ini memutuskan mengusung Hadi-Don beberapa jam sebelum pendaftaran calon gubernur di tutup KPUD.

c.       Piranti misalan
Piranti misalan atau contohan ini berfungsi untuk memperjelas suatu uraian, khususnya uraian yang bersifat abstrak. Piranti tersebut terdapat pada kalimat berikut.
(6) Selama ini, kata Anis, dalam pertarungan politik yang mengemuka selalu membahayakan, seperti penggunaan black compaign (kampanye hitam), politisasi hukum hingga pembunuhan karakter. (11) Hadi pernah dimintai keterangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam beberapa kasus dugaan korupsi, seperti proyek pengadaan mobil kebakaran, dugaan suap APBD Kota Semarang, dan lain-lain.

d.      Piranti pengulangan penuh
Ulangan penuh berarti mengulang satu fungsi dalam kalimat secara penuh, tanpa pengurangan dan perubahan bentuk. Piranti pengulangan penuh pada wacana berita tersebut adalah kata “kata Anis” yang diulang pada kalimat (4), (6), (8), (17), dan (21).
Selain itu, piranti pengulangan penuh yang lain adalah pada singkatan “PKS” yang diulang pada kalimat berikut.
(4)  "PKS perlu merubah strategi yang jitu agar bisa memenangkan Hadi-Don," kata Anis Matta di Semarang, Sabtu malam (16 Maret 2013). (5) Bekas Wakil Ketua DPR ini menyatakan PKS akan merubah permainan politik dari dangerous game, permainan berbahaya, menjadi funny game permainan yang lucu dan menyenangkan. (9) Langkah PKS menghindari permainan kampanye hitam memang bisa dimaklumi. (13) Di Pilgub Jateng, PKS berkoalisi dengan PKB, PPP, Partai Gerindra, Hanura dan PKNU.
Di samping itu, piranti pengulangan penuh yang lain adalah kata “Anis” yang diulang pada kalimat berikut.
(16) Anis menilai konfigurasinya pasangan calon yang diusung PKS ini juga lucu, yakni Hadi merupakan birokrat (Sekda Provinsi Jawa Tengah) berpasangan dengan Don Murdono (Politisi PDIP yang diusung partai lain).
(19) Anis juga mengibaratkan pilgub Jateng seperti minuman soda yang berbeda dengan minuman beralkohol.
(21) Anis menyatakan, pilgub Jateng menjadi alat ukur elektabilitas dan aksetabilitas partai.

e.       Piranti sebab-akibat
Hubungan sebab-akibat dalam sebuah wacana terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan sebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya. Piranti sebab-akibat ini terdapat pada kalimat berikut.
(9) Langkah PKS menghindari permainan kampanye hitam memang bisa dimaklumi. (10) Sebab, dalam catatan Tempo, pasangan Hadi-Don memang juga kontroversial.
Kalimat (9) merupakan akibat dari kalimat (10).
f.       Piranti urutan waktu
Dalam suatu wacana ada piranti yang menunjukkan urutan waktu. Piranti tersebut di antaranya adalah sebelum, selanjutnya, kemudian, akhirnya,dan sebagainya. Piranti urutan waktu yang terdapat dalam wacana berita tersebut terdapat pada kalimat . (14) Enam partai ini memutuskan mengusung Hadi-Don beberapa jam sebelum pendaftaran calon gubernur di tutup KPUD.  (15) Padahal, Hadi dan Don sebelumnya daftar penjaringan di PDIP.

g.      Piranti ketidakserasian
Ketidakserasian suatu kalimat atau wacana pada umumnya ditandai dengan perbedaan proposisi yang terkandung di dalamnya, bahkan sampai pada pertentangan. Piranti ketidakseraian yang terdapat pada tersebut adalah sebagai berikut.
(15) Padahal, Hadi dan Don sebelumnya daftar penjaringan di PDIP.

h.      Piranti pengulangan pertentangan (kontras)
Piranti pengulangan pertentangan digunakan untuk menghubungkan proposisi yang bertentangan atau kontras dengan bagian lain. Piranti yang biasa digunakan di antaranya adalah (akan) tetapi dan  sedangkan. Piranti pengulangan pertentangan yang terdapat pada berita tersebut adalah sebagai berikut.
(12) Sedangkan Don Murdono adalah saudara dari Hendy Boedoro, bekas Bupati Kendal yang dihukum karena kasus ….  (17)  "Di dunia sepakbola, pasangan ini mirip transfer pemain. Ini membuat permainan yang seru tapi tidak berbahaya," kata Anis.
(20) Sama-sama menyenangkan tapi alkohol berbahaya sedangkan soda tidak.

i.        Piranti pilihan
Piranti pilihan digunakan untuk menyatakan dua proposisi berurutan yang menunjukan hubungan pilihan. Piranti pilihan yang terdapat pada wacana berita tersebut adalah sebagai berikut.
(21) "Pilkada menjadi alat uji apakah pembinaan yang dilakukan bisa bekerja maksimal atau tidak," kata Anis.

j.        Elipsis
Elipsis merupakan proses penghilangan kata atau satuan-satuan kebahasaan lain. Elipsis juga merupakan penggantian unsur kosong (zero), yaitu unsur yang sebenarnya ada tetapi sengaja dihilangkan atau disembunyikan. Berikut merupakan bentuk ellipsis yang terdapat pada iklan wacana berita “Di Jawa Tengah, PKS Ingin Mengulang Sukses”.
(19) Anis juga mengibaratkan pilgub Jateng seperti minuman soda yang berbeda dengan minuman beralkohol. (20) (…) Sama-sama menyenangkan tapi alkohol berbahaya sedangkan soda tidak. (21) Anis menyatakan, pilgub Jateng menjadi alat ukur elektabilitas dan aksetabilitas partai.
Pada kalimat (20) memang tidak ada kata-kata yang mendahului kata “sama-sama”, padahal maksud dari “sama-sama” itu sendiri adalah minuman bersoda dan minuman beralkohol yang maknanya telah diketahui sebelumnya berdasarkan konteks. Artinya, kalimat (20) itu mengandung unsur elipsis yang memang tidak perlu dituliskan.

2.      Koherensi
Koherensi adalah hubungan logis antara bagian kalimat dalam suatu wacana. Proposisi-proposisi di dalam suatu wacana dapat membentuk suatu wacana yang runtut (koheren) meskipun tidak terdapat pemerkah penghubung kalimat yang di gunakan.
Kalimat-kalimat pada wacana berita Di Jawa Tengah, PKS Ingin Mengulang Sukses” sudah padu karena kalimat-kalimat dalam wacana tersebut  mempunyai keterkaitan secara maknawi. Secara rinci, wacana tersebut menjelaskan mengenai PKS yang kembali mencalonkan diri untuk menjadi calon gubernur/calon wakil gubernur.